Penyebutan
Pahlawan Devisa Negara mungkin sudah tidak asing bagi Anda semua. Julukan
tersebut ditunjukan bagi Pekerja Migran Indonesia (PMI). Hal tersebut bukan
tanpa sebab, PMI berkontribusi secara signifikan terhadap perekonomian
Indonesia melalui remitansi atau pengiriman uang ke negara asal mereka.
Berikut
ada beberapa alasan mengapa PMI dianggap sebagai Pahlawan Devisa Negara:
1. Sumbangan Ekonomi
(Sumber Gambar: Medcom.com)
PMI
yang bekerja di luar negeri, terutama di negara-negara dengan upah tinggi,
rata-rata mendapatkan penghasilan yang lebih tinggi dibanding mereka bekerja di
Indonesia. Mereka mengirimkan sebagian besar penghasilan ke keluarga di
Indonesia melalui remitansi.
Bank
Indonesia (BI) melaporkan, Pekerja Migran Indonesia menyumbangkan devisa
sebesar US$9,71 miliar pada 2022. Jumlah remitansi tersebut naik 6,01%
dibandingkan pada tahun sebelumnya yang sebanyak US$9,16 miliar.
Pengiriman
uang ini memberikan kontribusi yang signifikan terhadap perekonomian Indonesia,
membantu memperkuat mata uang negara, dan memicu dalam pertumbuhan perkonomian
serta peningkatan daya beli masyarakat.
2. Penurunan Tingkat Pengangguran
(Sumber Gambar: sehatnegeriku.kemkes.go.id)
Menurut
data Bank Indonesia, total Pekerja Migran Indonesia mencapai 3,44 juta orang
pada 2022. Jumlah ini naik sekitar 5,59% dibandingkan pada tahun 2021 yang sudah
mencapai 3,25 juta orang.
Banyaknya
PMI yang bekerja di luar negeri membantu mengurangi tingkat pengangguran di
Indonesia. Dengan bekerja di luar negeri, PMI juga bisa membuka peluang kerja
bagi mereka yang belum memiliki pekerjaan di tanah air. Hal tersebut dapat
membantu mengurangi tekanan ekonomi.
3. Peningkatan Keterampilan dan Pengalaman
(Sumber Gambar: Youtube Money Fighter)
Selain
mendapatkan bayaran atas pekerjaannya, PMI juga dapat mengembangkan
keterampilan, pengetahuan dan pengalaman kerja sesuai dengan bidang yang
dikerjakan. Mereka dapat belajar teknik kerja modern, interaksi dengan berbagai
budaya, dan pemahaman yang lebih luas tentang dunia kerja global.
Saat
mereka kembali ke Indonesia, keterampilan dan pengalaman yang mereka peroleh
dapat diterapkan produktivitas dan saing pasar kerja domestik. Seperti
contohnya Nasruwloh, mantan PMI yang bekerja di Arab Saudi telah sukses menjadi
pemilik usaha Shawarma dan Kebab. Ada juga Abdulrohman Akam & Markhatin
Solikha yang sukses menjadi youtuber sekaligus aktif bekerja di Arab
Saudi dan Hongkong.
Julukan “Pahlawan Devisa
Negara” juga mencerminkan penghargaan dan penghormatan terhadap peran PMI dalam
membangun dan memajukan negara Indonesia. Mereka diakui sebagai pahlawan karena
kontribusi ekonomi dan sosial yang telah diberikan, serta pengorbanan yang
dilakukan untuk keluarga dan negara.
Bandara Kai Tak adalah bandara utama Hong Kong ya
Festival Perahu Naga, atau yang dikenal sebagai F
Indonesia memiliki pekerja migran yang tersebar l