Tidak
dapat dikatakan sepenuhnya bahwa aksara Korea mengandung alfabet secara umum,
karena juga terdiri dari karakter. Sulit untuk mengaitkan pengertian alfabet
dengan begitu banyak pemahaman, mengingat kata "alfabet" berasal dari
kata Yunani "alfa + beta".
Alfabet
resmi Korea atau Hangeul, bisa dikatakan unik karena merupakan satu-satunya
sistem penulisan di dunia yang dibuat dengan pasti. Sebelum Hangeul ditemukan,
orang Korea menggunakan karakter Tiongkok yang disebut Hanja.
Namun,
Hanja sangat sulit dipelajari, terutama bagi mereka yang berstatus sosial
rendah yang kesulitan mengenyam pendidikan. Setelah selesai, Raja Sesong
(1418-1450) mulai mengembangkan sistem penulisan baru ini dari tahun 1443,
sistem penulisan ini diuji selama tiga tahun sebelum diadopsi pada tahun 1446.
ARTI DARI HANGEUL
(Sumber Gambar: png.tree)
Hangeul
terdiri dari dua suku kata yaitu Han dan Geul. Han berarti "besar"
atau "hebat" sedangkan Geul berarti "menulis skrip", jadi
Hangeul berarti "alfabet besar". Nama asli Hangeul adalah
Hunminjeongeum, yang berarti "panduan menulis alfabet yang benar untuk
orang-orang".
Hunminjeongeum
memiliki 28 huruf pada awal pembuatannya, tetapi seiring waktu 4 huruf telah
dihapus dari sistem alfabet. 24 huruf sisanya saat ini dikenal dalam sistem
tulisan Hangeul. Huminjeongeum atau Hangeul mudah dipelajari, pasti dan nyaman
digunakan.
Sistem
penulisan ini dianggap unik. Sebagai bukti dan pengakuan atas fakta ini, Hunminjeongeum
Haeryebon dimasukkan oleh UNESCO dan menjadikan 9 Oktober sebagai hari Hangeul
atau hari abjad Korea pada Oktober 1997.
JEJAK PERTAMA TULISAN KOREA
(Sumber Gambar: dailysia.com)
Seperti
disebutkan sebelumnya, karakter Tiongkok menjadi jembatan pertama dalam sistem
penulisan Korea. Selain itu, tidak semua orang memiliki kesempatan untuk
mempelajari karakter Tiongkok yang sulit ini.
Belakangan,
Raja Sesong merasa tidak nyaman karena banyak rakyatnya yang buta huruf saat
itu, kemudian, dengan bantuan siswa dan cendekiawan dari Hall of Worthies atau
Jiphyeonjeon, Raja Sesong Agung mulai merumuskan huruf-huruf yang sederhana dan
dapat dipelajari oleh semua lapisan masyarakat Korea.
Proyek
ini dimulai pada 1443 dan disebut Hunminjeongeum. Pengumuman ini datang dalam
bentuk buku berjudul Hunminjeongeum Haeryebon, atau bisa disebut sebagai
panduan dalam mempelajari huruf Korea.
RAJA SESONG, SANG PENCETUS HANGEUL
(Sumber Gambar: grid.id)
Raja
Sesong adalah raja keempat dinasti Joseon pada tahun 1418. Sebagai seorang
pemimpin, beliau selalu mengerahkan segenap kemampuannya untuk
tindakan-tindakan yang bertujuan untuk memajukan masyarakatnya, beliau adalah
pribadi yang mencintai masyarakat yang dipimpinnya dan selalu berusaha untuk
memperbaiki kehidupan rakyatnya.
Hal
ini terlihat dari kepemimpinan Raja Sesong yang melakukan perubahan besar
antara tahun 1418 sampai 1450, salah satunya adalah untuk meningkatkan taraf
hidup masyarakat dalam banyak hal. Kebaikan dan prestasi Raja Sesong membuatnya
mendapat julukan "Raja Sejong yang Agung" yang diberikan kepadanya
oleh rakyatnya.
Raja
yang murah hati ini dihormati hingga saat ini, sebagai bentuk penghormatannya,
dengan menunjukkan potret Raja Sesong yang ditampilkan pada pecahan uang 10.000
won.
MUSEUM HANGEUL NASIONAL
(Sumber Gambar: Korea Tourism Organization)
Museum
Nasional Hangeul menampilkan sejarah naskah nasional dan bagaimana perubahannya
dari waktu ke waktu. Pengunjung juga bisa bermain dan belajar di beberapa zona
unik museum ini.
Sobat
Choir juga bisa melihat perubahan Hangeul dari tahun 1443 hingga saat ini, serta
bisa bermain dengan alat permainan Hangeul sambil belajar membaca dan menulis
nama Sobat Choir dan cara Pengucapan dalam Bahasa Korea.
Sobat
Choir, yang hobi nonton drama Korea, bahkan mengikuti idol K-pop yang sangat Anda
sukai. Mungkin, Sekarang dapat mempelajari karakter dan pengucapan alfabet
Korea secara bertahap. Kamu bisa mengambil kursus bahasa korea, menonton drama
korea, bahkan mendengar lagu korea dari idola K-pop kamu.
Penyebutan Pahlawan Devisa Negara mungkin sudah t
Indonesia memiliki pekerja migran yang tersebar l
Setiap negara pasti memiliki cerita dan keunikan